Cianjur, BBPPMPV Pertanian—Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian telah menyelenggarakan Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian dan Juknis Pengembangan Produk Kreatif, kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 30 Maret s.d. 01 April 2021, bertempat di Ruang Sidang Besar BBPPMPV Pertanian, Jalan Raya Jangari KM. 14, Sukajadi, Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat.
Dalam laporannya Sub Koordinator TIK BBPPMPV Pertanian (Drs. Hamdan Nasution) menyampaikan, ….”tujuan kegiatan workshop penyusunan instrumen penilaian dan juknis pengembangan produk kreatif adalah tersusunnya panduan penilaian produk kreatif sebagai acuan juri dalam menilai dokumen proposal dan presentasi sebagai tahap penentu peserta yang layak mengimplementasikan pengembangan produk kreatif. Kegiatan penilaian proposal dan presentasi produk kreatif rencananya akan dilaksanakan dengan metode tatap muka dan akan melibatkan 14 tim penilai yang terdiri dari tim penilai unsur BBPPPMPV Pertanian, unsur SMK, dan unsur DUDI yang relevan ”,
Narasumber yang diundang memberikan materi pada kegiatan tersebut adalah Drh. Sugeng Pujiono (Pengusaha Kopi Luwak Cikole) berpendapat, “…kegiatan workshop ini cukup bagus, target atas kegiatan workshop ini adalah merangsang dan mendorong daya kreativitas para guru SMK bidang pertanian untuk menghasilkan produk kreatif dan inovatif”, katanya. “Harapan berikutnya, para siswa SMK bidang pertanian akan terbiasa berpikir dan bertindak kreatif menghasilkan produk-produk unggulan. Dengan sikap kewirausahaan siswa yang terus terasah, semoga masa depan mereka akan lebih cerah”, pungkasnya.
Sementara narasumber lainnya H. Usep Ahmad Fatsani, S.Pd., M.Pd. (SMKN 1 Bojongpicung) mengatakan “Ekonomi kreatif muncul sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden ke 6-7). Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, industri ini terus dikembangkan yaitu dengan terbentuknya Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) yang bertugas melindungi industri kreatif di Indonesia, selain itu munculnya ekonomi kreatif di Indonesia tidak terlepas dari keberadaan Asean Economic Community atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang telah berkembang beberapa tahun sebelumnya”, katanya.
Lebih lanjut H. Usep Ahmad Fatsani, S.Pd., M.Pd., mengatakan, saat ini dengan pertumbuhan dan perkembangan dunia teknologi semakin membantu masyarakat untuk terjun langsung kedalam industri kreatif, dan tentunya dengan media internet, bisnis kita dapat menembus pasar internasional dengan mudah”, pungkasnya.
Melalui Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian dan Juknis Pengembangan Produk Kreatif, diharapkan tersusunnya Panduan Penilaian dan Juknis Pengembangan Produk Kreatif.
Cianjur, 05 April 2021
Penulis berita : Maman Suratman, SP.
Editor/Verifikator : Husni Tamrin, SP.,M.Ed. & Sujadi
Penanggung jawab : Dr. Iip Ichsanudin, S.S.,M.A.