PELATIHAN TANAMAN SAYURAN SISTEM HIDROPONIK UNTUK GURU KEJURUAN SMK PERTANIAN DI BBPPMPV PERTANIAN

Proses penandaan untuk pelubangan sterofoam yang akan nantinya di bor menggunakan mata bor hole saw untuk pembuatan Hidroponik Rakit Apung tetap dalam pengawasan oleh Pengajar. (13/11/2023) Foto: F

Cianjur (20/11/2024)— Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan Angkatan 11, yang mengikuti program Upskilling dan Reskilling Berbasis Dunia Kerja, diselenggarakan di Unit Pengembang Agribisnis Tanaman dan Kehutanan, Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Cianjur. Pelatihan ini difokuskan pada Program Keahlian Tanaman Sayuran Sistem Hidroponik, yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengikuti pembelajaran praktik di luar ruangan sebelum melaksanakan magang atau praktik di dunia kerja.

Sebelum memulai pembelajaran praktik, para peserta yang berasal dari berbagai SMK Pertanian di seluruh Indonesia diberikan materi tentang Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PjBL), yang mencakup konsep Teaching Factory (Tefa), kompetensi teknis, penyusunan dan presentasi rencana proyek, proses produksi, pengujian proyek, serta evaluasi dan presentasi hasil proyek.

Selama pembelajaran di luar ruangan, peserta mengikuti pelatihan teknis untuk memperkaya keterampilan praktis (hardskill), seperti pengenalan jenis sayuran hidroponik, penyiapan sarana dan prasarana hidroponik, pembuatan nutrisi hidroponik, teknik penanaman dan pengelolaan tanaman hidroponik, serta proses panen dan pascapanen sayuran hidroponik. Pembelajaran praktik ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pemahaman teknis terkait tanaman hidroponik, tetapi juga bertujuan untuk mendorong perubahan pola pikir, kepemimpinan, semangat berwirausaha, dan kolaborasi antar peserta.

Proses Pembuatan Nutrisi untuk Tanaman Sayuran Sistim Hidroponik. (13/11/2024) Foto: MTS 

Selama pembelajaran praktik ini, para peserta didampingi oleh Ir. Achmad Syaihu, M.Pd, dan Enang Hadiatna, SP., MP., bersama tim teknisi dan instruktur berpengalaman.

Kegiatan peserta dalam Pembuatan Hidroponik Instalasi DFT.  (13/11/2024) Foto: MTS

Pada tahap ini, peserta sedang melakukan pembuatan sarana prasarana hidroponik, yang meliputi:

1. Hidroponik Rakit Apung dengan Rangka Baja Ringan: Menggunakan rangka baja ringan untuk menopang kolam air yang sudah diberikan nutrisi lalu ditaruh sterofoam berlubang untuk pot jaring. Sistem ini membutuhkan mesin pompa untuk pengairan.
2. Hidroponik Instalasi DFT (Deep Flow Technique): Menggunakan pipa paralon berukuran besar dan kecil sebagai tempat tanam, pot jaring, dan rangka baja ringan sebagai penopang. Pelubangan pipa dilakukan dengan mata bor hole saw, dan sistem ini juga membutuhkan mesin pompa untuk pengairan.

Kegiatan Para Peserta Upsklling Resklling Angkatan 11 saat di luar ruangan pada Unit Pengembang ATPH BBPPMPV Pertanian. (13/11/2024) Foto: F

Pelatihan upskilling dan reskilling ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru kejuruan secara utuh, terstandar, dan sesuai kebutuhan dunia kerja. Diharapkan, para guru dapat meningkatkan kualitas metode, proses pembelajaran, dan hasil pembelajaran kejuruan di sekolah mereka. Selain itu, para peserta diharapkan dapat menyebarluaskan pengetahuan yang didapat dari pelatihan ini kepada rekan-rekan guru di sekolah masing-masing.

Kegiatan akhir dari pembuatan Hidroponik rakit apung dengan penggunaan rangka besi yakni pemberian nutrisi, penaruhan steofoam yang telah diberi jaring yang kemudian diberi bibit tanaman ke masing-masing net/jaring. (13/11/2024) Foto: MTS

Tampilan akhir dari pembuatan Hidroponik DFT.(13/11/2023) Foto: MTS dan F

 

Cianjur, 20 November 2024
Penulis berita            :  Firman
Editor/Verifikator      :  1. Noni Mulyadi, S.TP., M.Si; 2. Zainoedhin Judho Dwi Prasetijo, S.Hut, M.Pd.
Penanggung jawab   :  Toni Saifudin Zuhri, ST., MT.
Sumber/referensi      :   1. Panduan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan yang Mengikuti Upskilling dan Reskilling Berbasis Dunia Kerja Angkatan 11;  2. Liputan lapangan