BerAKHLAK : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

Sesditjen Diksi Kemendikbudristek Membuka Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wartanto) saat membuka Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK secara virtual melalui zoom meeting, (21/10, Foto: MS)

Cianjur, BBPPMPV Pertanian—Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Sesditjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wartanto membuka secara resmi kegiatan “Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK” secara virtual melalui zoom meeting.

Kegiatan Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK yang diinisiasi BBPPMPV Pertanian berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 21 s.d. 23 Oktober 2021, di Gumilang Regency Hotel, Jalan Setiabudhi 323-325, 40161 Lembang, Bandung, Jawa Barat.

Selain dihadiri Sesditjen Diksi, turut hadir pula secara virtual Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Setditjen Diksi Wardani Sugiyanto, sekaligus memberikan pengarahan dalam acara workshop tersebut.

Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK dilakukan dengan tatap muka yang dihadiri lebih kurang 40 (empat puluh) peserta, terdiri dari tim Koordinator Kemitraan Pengembangan Inovasi dan TIK BBPPMPV Pertanian, DUDIKA dan 11 SMK Bidang Pertanian yang mendapatkan program pengembangan teaching factory dari BBPPMPV Pertanian.

Sesditjen Diksi Kemendikbudristek Wartanto dalam sambutannya mengatakan,”….anak masuk SMK itu hasilnya harus bisa bekerja atau berwirausaha, itu fokus lulusan SMK, sebagian melanjutkan ke pendidikan tinggi. Oleh sebab itu, anak SMK harus di update betul agar memiliki kompetensi untuk bekerja dan berwirausaha, itulah fokus dari SMK. Di depan SMK, bangun toko atau gudang pertanian yang menyediakan produk-produk pertanian, seperti bibit tanaman, obat-obatan, produk pengolahan pasca panen hasil pertanian, cirinya Kepala Sekolah berani menjadi seorang entreupreneur serta seorang wirausaha, kuncinya adalah SMK harus bermitra, kalau hanya menunggu, tidak jadi,” tuturnya.

Laporan penyelenggaraan disampaikan oleh Koordinator Kemitraan, Pengembangan Inovasi dan TIK Iip Ichsanudin. “…Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK bertujuan untuk membangun kolaborasi BBPPMPV Pertanian, DUDIKA, sekolah secara langsung sebagai lembaga pencipta sumber daya manusia hebat dimasa datang. Kesempatan ini, mari bersama kita manfaatkan untuk kita bersinergi, berkolaborasi, dan membangun aktivitas-aktivitas yang justru bisa menghadirkan temuan atau inovasi-inovasi baru bagi pengembangan kemandirian pembelajaran pendidikan SMK yang memiliki target menghasilkan wirausahawan- wirausahawan hebat dan juga menghasilkan para pekerja-pekerja yang sesuai dengan apa yang diminati atau dibutuhkan oleh DUDIKA. Mudah-mudahan aktivitas Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK ini betul-betul bisa menghasilkan karya-karya terbaik untuk pendidikan vokasi,” tuturnya.

Koordinator Kemitraan Pengembangan Inovasi dan TIK BBPPMPV Pertanian Iip Ichsanudin (mengenakan batik warna coklat) saat penyampaian laporan penyelenggaraan workshop (21/10, Foto: MS)

Kepala BBPPMPV Pertanian R. Ruli Basuni dalam pengantarnya mengatakan “…. pengembangan teaching factory yang diprogramkan BBPPMPV Pertanian di tahun anggaran 2021 untuk SMK Pertanian bertujuan untuk memotivasi tiap sekolah, khususnya di wilayah Kabupaten Cianjur dalam melakukan pengembangan Tefa sejalan dengan kebutuhan DIDUKA”, ujarnya.

Kepala BBPPMPV Pertanian R. Ruli Basuni (mengenakan kemeja putih) saat memberikan pengantar pada Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK (21/10, Foto: MS)

Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Wardani Sugiyanto saat memberikan pengarahan pada
Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK secara virtual melalui zoom meeting (21/10, Foto: MS)

Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Wardani Sugiyanto dalam arahannya mengatakan, “…namanya teaching factory, artinya untuk pembelajaran, tujuannya itu bukan bisnis. SMK harus bekerjasama dengan UMKN, Kadin, agar mengembangkan teaching factory-nya itu dengan nyaman. Kedepan, SMK Pertanian luar biasa diharapkan akan menjadi penopang pangan tingkat nasional”, ujarnya.

Di sela-sela kegiatan Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK dilakukan penandatanganan Naskah Kesepahaman antara SMK dengan DUDIKA, yaitu:

  1. SMK Negeri 1 Sukaluyu dengan PT. Badranaya.
  2. SMK Negeri 1 Campaka dengan PT. Sari Buah Lemon Sejahtera
  3. SMK Negeri 1 Sukanagara dengan CV. Hiden Café dan Rosteri
  4. SMK Negeri 1 Pagelaran dengan Gapoktan Multi Tani Jaya Giri

Ke empat DUDIKA ini bersepakat untuk menindaklanjuti program tefa yang sesuai dengan potensi yang ada di sekolah dan akan menyepakati untuk penandatanganan naskah kesepahaman yang akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama.

Foto bersama usai penandatanganan Naskah Kesepahaman di sela-sela Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK (21/10, Foto: MS)


Was This Post Helpful:

0 votes, 0 avg. rating

Share:

Restu Aulia

Leave a Comment