BerAKHLAK : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

WORKSHOP ANALISIS KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA TEACHING FACTORY

Ketua Pokja Kerjasama dan Penyelarasan, Diah Norita Melawati, SE. M.Ak saat memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan workshop. (18/12/2023) foto: DB

Cianjur — Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian mengadakan Workshop Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana Teaching Factory (Tefa) di Ruang Sidang Besar BBPPMPV Pertanian, Jalan Raya Jangari KM. 14, Sukajadi, Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat dari tanggal 17 – 20 Desember 2023.

Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang yang terdiri dari 15 peserta dari BBPPMPV Pertanian dari unsur Widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran, dan fungsional umum, 2 orang perwakilan dari SMKN 1 Batangtoru, 2 orang perwakilan dari SMKN 1 Muara Batangtoru, perwakilan dari SMKN 1 Karangtengah, SMKN 1 Pacet, SMKN 2 Cilaku dan SMKN PP Cianjur masing-masing 4 orang.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun kebutuhan sarana dan prasarana teaching factory dalam upaya pengembangan SMK Pusat Keunggulan di sekolah Binaan BBPPMPV Pertanian dan PT. Agincourt Resources yaitu SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Ketua Pokja Kerjasama dan Penyelarasan, Diah Norita Melawati, SE. M.Ak dalam sambutannya, menyampaikan bahwa “…sekolah-sekolah (SMK) asal Cianjur diharapkan dapat berbagi praktik baik dalam mengembangkan teaching factory sebagai acuan dalam mempersiapkan kegiatan teaching factory di SMK Batangtoru dan Muara Batangtoru.”

Zaenal Arifin, S.TP. Guru pengolahan hasil pertanian SMKN 1 Karangtengah saat menyampaikan praktik baik implementasi teaching fatory di sekolah. (18/12/2023), foto: DB.

Usep Munawar, SP., MP. Guru agribisnis tanaman pangan dan hortikultura SMKN 1 Pacet saat menyampaikan praktik baik implementasi teaching fatory (18/12/2023), foto: DB.

Pada kegiatan ini, masing-masing SMK (SMKN 1 Karangtengah, SMKN 1 Pacet, SMKN 2 Cilaku dan SMKN PP Cianjur) menyampaikan berbagai praktik baik dalam menerapkan dan menjalankan teaching factory di sekolah. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel untuk menggali pemahaman dan pengalaman dalam mengimplementasikan teaching factory.

Kepala sekolah SMKN 1 Batangtoru, Hamonangan Harahap, M.Ag, saat berdiskusi tentang implementasi teaching factory di SMK (18/12/2023), foto: DB.

Peserta kegiatan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: kelompok agribisnis tanaman pangan dan hortikultura, agribisnis tanaman perkebunan dan agribisnis pengolahan hasil pertanian untuk melakukan analisis kebutuhan sarana dan prasarana implementasi tefa yang disesuaikan dengan rencana produk dan komoditas yang akan diimplementasikan oleh SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru. Pada kegiatan ini dihasilkan rekomendasi kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka mempersiapkan dan mengimplementasikan teaching factory di SMKN 1 Batangtoru yaitu budidaya tanaman hidroponik, pembibitan kelapa sawit, pembuatan roti, dodol salak dan pengolahan daging. Sedangkan SMKN 1 Muarabatangtoru adalah budidaya tanaman rimpang sebagai bahan baku obat dan minuman herbal.

Kunjungan peserta workshop ke SMKN 1 Pacet, (20/12/2023), foto: HM

Diakhir kegiatan, peserta dari SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muarabatangtoru melakukan kunjungan ke SMKN 1 Pacet dalam rangka melihat sarana dan prasarana serta bagaimana implementasinya dalam pembelajaran siswa di sekolah.

Cianjur, 20 Desember 2023

Penulis berita    : Budiyarto
Editor/Verifikator     :   1. Suhardi, SH, M.Pd.
2. Anton Kartiwa, ST., M.Eng
Penanggung jawab   :  Toni Saifudin Zuhri, ST., MT.
Sumber/referensi     :   1.Workshop Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana Teaching Factory.
2.Liputan lapangan.


Was This Post Helpful:

0 votes, 0 avg. rating

Share:

admin pppptk