
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada bulan April 2022 meluncurkan kebijakan rapor pendidikan indonesia sebagai bagain dari Merdeka Belajar Episode ke-19. Rapor pendidikan indonesia merupakan representasi dari hasil Asesmen Nasional (AN) yang diluncurkan Kemendikbudristek sebagai Merdeka Belajar Episode Pertama. Keberadaan Rapor Pendidikan sebagai bahan refleksi dan identifikasi persoalan bagi masing-masing satuan pendidikan dan pemerintah daerah. Bagi satuan pendidikan, digunakan untuk menggali kondisi capaian dan proses pembelajaran. Sedangkan untuk pemerintah daerah dapat digunakan untuk menyusun rencana perbaikan secara lebih tepat dan berbasis data terhadap kondisi makro pendidikan di daerahnya.
Data yang didapat dalam rapor pendidikan publik tahun 2022 untuk provinsi Banten menunjukkan bahwa pada dimensi A (mutu dan relevansi hasil belajar peserta didik) yang merupakan bagian output yang terdiri dari kemampuan literasi dan numerasi untuk tingkat sekolah dasar (SD), Sekolah menengah baik SMP, SMA dan SMK masih mendapatkan kategori di bawah kompetensi minimum dengan warna capaian orange. Hal ini menunjukan bahwa siswa di provinsi Banten kurang dari 50% yang telah mencapai kompetensi minimum untuk literasi dan numerasi.
Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu (BBPPMPV) Pertanian sebagai UPT Kemdikbudristek bekerjasama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) provinsi Banten bermaksud membangun empati dan bergotong-royong dengan pemangku kepentingan di provinsi Banten dalam meningkatkan dan menjaga, serta menjadikan literasi dan numerasi sebagai pembudayaan di sekolah. Salah satu program yang dikembangkan bersama adalah peningkatan kompetensi guru, tenaga kependidikan dan pendidik lainnya pada bidang literasi dan numerasi khususnya SMK Pertanian yang menjadi binaan BBPPMPV Pertanian.
Sebagai langkah awal, dilaksanakan workshop Penyusunan Pedoman Perangkat Pelatihan Peningkatan Kompetensi Literasi dan Numerasi di Hotel Mercure Jakarta Kota, tanggal 9 – 11 Mei 2023. Dalam arahannya, Kepala BBPPMPV Pertanian menyampaikan bahwa kegiatan ini berawal dari project charter yang mengerucut pada kerjasama kegiatan yang didesain selama 5 bulan.

Irisan tugas dan fungsi sekaligus daerah yang menjadi tanggung jawab bersama menjadi kesamaan visi dalam meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi Provinsi Banten yang secara umum masih memiliki kesenjangan yang cukup besar dimana BBPPMPV Pertanian akan fokus pada jenjang SMK melalui piloting di beberapa kabupaten terpilih. Kegiatan ini diharapkan dapat dievaluasi dan dilaporkan capaiannya di bulan September yang akan dipertanggungjawabkan salahsatunya kepada Dirjen Pendidikan Vokasi tegas Dr. Yusuf, ST., MT

Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) sebagai salahsatu narasumber menyampaikan bahwa peningkatan kompetensi literasi dan numerasi bukan saja tanggungjawab guru bahasa dan matematika. Dr. Gito menyampaikan bahwa guru olahraga pun perlu menerapkan dan melatih kecakapan ini kepada peserta didik. Bagaimana menghubungkan konteks pembelajaran dengan realita kehidupan. Bagaimana konsep lari cepat bila diimplementasikan dalam kehidupan nyata yang harus menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi.

Edi Sutanto, M.Si menyampaikan bahwa penjaminan mutu sangat terkait erat dengan advokasi. Bagaimana setiap balai dapat menjalankan fungsi ini sesuai lingkup tanggungjawabnya masing-masing. Hal ini tidak mudah karena diperlukan pendekatan dan kemampuan untuk mengetuk hati dan pemikiran pengambil keputusan di daerah untuk bersama-sama meningkatkan capaian literasi.
Setelah paparan materi dari narasumber, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi dan menuntaskan perangkat penunjang kegiatan peningkatan kompetensi literasi dan numerasi, khususnya jenjang SMK.


Di akhir sesi diskusi, masing-masing ketua kelompok menyampaikan hasil diskusi dan progress yang telah dicapai dalam pleno.